misteriyus
2. Haruskah Meninggalkan Propesi Kita Untuk Jadi Pengusaha?

Klo kita pernah membaca Buku – buku Robert. Kiyosaki, Philip Kotler, Hermawan Kertajaya, Tung Desem Waringin , Renald Kasali pasti sudah ga asing dengan istilah aset , liabilitas, marketing, 4 quadran, kuadran kiri , kanan, buku rich dad poor dad, pekerja dan inspestor. Setiap quadran memiliki karakter masing-masing dan setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk melakukan perpindahan tersebut.

Menurut saya sih bekerja adalah sebuah bentuk pengabdian dan sebagai ibadah. Makanya saya kurang sependapat jika kita harus berhenti bekerja dari propesi kita untuk menjadi inpestor atau bisnis owner. Jadi kurang tepat jika karena sudah memiliki pasip income, kita berhenti bekerja dan berusaha.
Sampai kapankah kita akan terus berbisnis menjadi pengusaha? Ukurannya bukanlah seberapa kaya kita, tapi seberapa banyak orang miskin yang masih ada, selama itu pula kita harus terus menjadi pengusaha. Sampai tercapai suatu zaman dimana, amil zakat kesulitan mencari mustahik zakat seperti saat khalipah Umar bin Abdul Aziz.
Pertanyaannya mungkin kah sambil bekerja, kita jadi pengusaha? Jawabanya sangat mungkin, tinggal bentuk bisnis yang kita jalankan seperti apa. Nah bentuk usaha apa yang bisa seperti itu? Yu kita sedekit bahas beberapa pilosopi bisnis yang diambil dari nilai-nilai unipersal.
0 Responses

WIB

Pesan


My friendster